Header Ads

Wednesday, April 16, 2008

Scenario Film Pendek

SEBUAH PILIHAN

INT. KOSAN – DAY
Sesosok tubuh yang sedang tertidur terelelap diranjang. Dengan keadaan kamar yang semraut.
Cut to.

EXT. DEPAN KAMPUS – DAY
Teman-teman dedi lagi berkumpul. satu sama lain sedang bercengkrama.

TEMAN II
Eh….. si dedi kemana sih, ko jarang keliatan di kampus, !! apa dia cuti lagi yach?!!

TEMAN I
Bisa jadi…dia orangnya aneh sih, susah di tebak

TEMAN III
Maksud luh susah ditebak gimana man !!

TEMAN I
Iya.. bisa cuti, bisa juga berhnti, terus ga jelas juga kadang-kadang dia ngomongnya kaya gini, terus besok rubah lagi ga netep orangnya, alias plin-plan.

TEMAN III
Ah… bisa aja ente ngatain orang plin-plan, ente sendiri juga plin-plan iya kan ?

TEMAN I
Ye… enak aja.aku tuh bukannya pliln-plan tapi mempertimbangkan secara matang-matang.

TEMAN II
Iya karna kematngan akhirnya jadi busuk ha…ha…dasar kamu ingin menang sendiri.
(Dari kejauhan tampak dina berjalan mendekati mereka)

TEMAN II
Eh… liat cinderla datang tuh..
(Semuanya melihat kearah si dina)
Hai cinderela ko tumben kesini, kok kayanya lagi kebingungan nih.

TEMAN I
Kebingungan cari sepatu kacanya ya. He..he..ga usah dicariin spatu kaca yang lain masih siap menanti kok.


TEMAN II
Kebingungan cari spatu kaca apa sepatu kaca hayo….
DINA
Iya nih aku lagi bingung, kalian tahu dia ga
(Yang lain pada keheranan)
Loh kok pada melongok semua sih


TEMAN III
kamu gimana sih…Ya jelas aja kita pada melongok. Masa pacar sendiri kamu tanyain ama kita-kita emangnya kita cowo apakah, kitakan dah tobat bo (bergaya banci).

TEMAN II
Makanya punya pacar diiket dong biyar ga kluyuran kemana-mana.

DINA
Ih…kalian tau ga (dina sedikit kesel)

TEMAN l
Ga tau. Orang kita aja nyariin dia ko, ya ga (yang lain mengiyakan)

DINA
Ngomong dong ga tau

TEMAN III
Beh…ngambk-ngambek. Kamu dah hubungi HP nya belum?!!

DINA
Udah.. tapi ga aktif

TEMAN I
Samperin kosannya?!!

DINA
Dia dah pindah
(Yang lain pada tarik nafas semua)

DINA
Ya udah kalau kalian ga tau, aku mau masuk dulu. (dina branjak pergi), o…iya kalau kalian dapat informasi kasih tau aku yah.

TEMAN All
Yoi.., berees

TEMAN III
Din aku nitip absent yah

DINA
Enak aja (sambil meledek)

TEMAN I
Din kalau kalian udahan kasih tau aku yah…

DINA
Maksud loh….(sambil mengangkat tangan)
Cut to
]
INT. KAMAR DEDI – DAY
Dedi yang sedang tertidur terbangun oleh suara bell jam, lalu dedi mematikan jam tersebut dengan kadaan mata masih ngantuk lalu dia kembali tidur lalu tidak lama kmudian terdengar lagi bunyi suara, tetapi itu bukan berasal dari jam bell tersebut melainkan dari HPnya sendiri, akhirnya dedi benar-benar terbangun. Lalu dia membuka pesan singkat yang ada di Hpnya, dalam pesan singkat tersebut tertulis ; di kapan wisudanya bapak;. setelah dedi membaca pesan singkat tersebut, dia membanting HP nya dan dia terdiam sejenak dengan raut wajah yang kesal dia menghampiri cermin, lama dia memandangi dirinya sambil membayangkan kajadian yang pernah dialaminya., tiba-tiba dengan rasa penuh emosi dia memukul cermin itu dengan sekuat tenaga.
Cut to

INT. RUMAH - DAY
Di dalam rumah tersebut terdengar prcakapan dua orang lelaki yang tidak lain ialah dedi dan ayahnya percakapan itu semakin lama semakin meninggi yang akhirnya berbuntut ke pertengkaran di antara keduanya.

BAPAK
Kenapa kamu tidak mau menuruti kata-kata ayahmu ini hah
Coba..apa yang kamu harapkan dari kegiatan kamu itu apa? Apakah dengan kegiatan kamu itu masa depan kamu dan keluarga ini cerah hah. Jawab?.

DEDI
Iya… tau apa bapak dengan kegiatan saya, selama inikan bapak tidak pernah ingin tau dengan kegiatan saya, ketika saya bercerita tentang kgiatan saya bapak selalu menutup telinga dan juga selalu beralasan itu ga ada pentingnya. Saya sudah cape pak sudah cape ketika harus manut pada orang lain. Kapan saya menjadi diri saya sendiri kapan?

BAPAK
Kamu sudah mulai melawan sama orang tua makin. sudah mulai bisa membantah bapakmu yang biaiain kamu, makin dewasa kamu makin bejad. Percuma aku membangga-banggakan kamu di hadapan orang lain, percuma aku menyekolahkanmu tinggi-tinggi

DEDI
Bapak sendiri kan yang bilang bahwa saya sudah dewasa tapi kenapa saya tidak boleh menentukan pilihan saya sendiri kenapa?

BAPAK
Dasar anak tidak tau diuntung (sambil memukul wajah si dedi) kurang ajar, percuma aku mengurus kamu dari kecil (ketika mau memukul lagi dihalang-halangi oleh istrinya lalu di pisahkan) aku berbuat demikian justru aku kasian sama kamu, peduli sama kamu, asal kamu tahu aku sudah banyak makan asam garamnya hidup ini selama 45 tahun, kamu piker kamu bisa hidup tanpa bantuanku begitu hah…

IBU
Sudah pak sudah, sadar pak sadar.

BAPAK
Ibu sih terlalu lembek mendidik dia. beginilah jadinya
(Lalu dedi langsung lari keluar rumah)

BAPAK
pergi kau pergi jangan menginjakan kaki di rumah ini lagi pergi.
(si ibu hanya bisa menangis dan terdiam)

Cut to

INT. KAMAR DEDI – DAY
Lamunan dedi buyar ketika ada suara di belakang pintu kamarnya yang tidak lain adalah suara langkah kaki dina pacar dedi, dina langsung masuk dan menghampiri dedi yang masih menghadap cermin. Dina merasa kaget dengan apa yang baru dilihatnya tangn dedi berdarah. Segera lah dina mencari alat yang bisa membalut luka yang ada ditangan dedi.

DINA
Ded apa yang terjadi (dedi hanya diam saja) kok diam saja sih, kamu marah sama siapa, sama aku ya, aku telfon kamu, Hpmu ga pernah aktif, aku tau kosmu ini juga hasil dari tanya sini tanya sana. (diam sjenak) O… iya tadi kamu ditanyain ama teman-teman kuliah kamu ded, katanya kamu jarang kuliah ya (dedi tetap cu-x aja). Kalau boleh tau kamu ga kuliah kenapa ? (dedi hanya melirik saja dengan raut wajah yang kesel tapi dina cu-x aja).
Bo ..kamu kuliah gitu loh kasian orang tuamu yang biaiain kamu (emosi dedi meningkat lagi ketika mendengar kata-kata dina)

DEDI
Kamu ga perlu nasehati aku (sambil beranjak berdiri)

DINA
Aku tuh Cuma ngasih tau aja. Kan masih banyak mata kuliah yang harus kamu kejar iyakan ded

DEDI
(dedi melihat kearah dina dengan penuh sisnis) heh….. kamu tuh ternyata ga jauh beda dengan orang tua ku

DINA
Loh kok kamu ngomong kaya gitu sih aku tuh….(langsung dipotong oleh dedi)

DEDI
alah!! din kamu tau ga akutuh sudah muak dengan nasehat-nasehat yang sudah menumpuk di otaku.. kamu pikir kamu adalah orang yang sudah berhasil dengan kuliah mu, kamu pikir ketika lulus kuliah kita mudah mendapatkan apa yang kita inginkan iya.., kamu enak din orang tua mu adalah orang yang punya ketika kamu lulus kamu tidak perlu susah-susah cari kerja. sedangkan aku din apa…..

DINA
Loh kok …kamu bawa-bawa hal itu. aku kan Cuma ngasih tahu untuk kuliah doang

DEDI
Alah kuliah, kuliah, Din kamu tau.. aku tuh sudah muak ketika harus duduk manis dan mendengarkan dosen berceramah di depan kelas, muak din titik.

DINA
Ded kamu sadar apa yang kamu ucapkan itu sadar, ded berapa banyak orang yang menginginkan melanjutkan pendidikannya samapai perguruan tinggi berapa banyak ded mestinya kamu tau itu ded. (dedi langsung menyambar perkataan dina)

DEDI
Heh…din kamu tidak tahu permasalahannya din.. sekarang aku nanya ama kamu ketika kamu kuliah siapa yang menentukan jurusan kamu siapa hah siapa, (dina hanya menangis dan tertunduk) kamu sendiri kan, tapi kalu aku siapa din hah siapa ….orang lain din….orang lain kenapa.. karena mereka ga peercaya sama aku dan merka juga menganggap bahwa jurusan yang mereka pilih itu baik untuku..Terus bagaimana dengan pilihanku, mereka tidak pernah mau mengerti, mereka tidak pernah setuju, mereka selalu memojok-mojokan aku din.
Aku mau pilihanku sendiri

DINA
Tapi ga ada salahnya kan kamu menjalani keduanya, pilihan kamu dengan pilihan orang tua kamu. Tidak ada salahnya kan, lalu apa yang kamu bingungkan…?!!

DEDI
Memang hal itu tidak ada salahnya din…tapi
Tuntutan…tuntututan mereka untuk aku slalu focus kuliah dan meninggalkan kegiatanku itu, itu yang membuat aku bingung, coba kamu bayangkan din aku melakukan kegiatan itu, karma itu adalah hobyku dan juga cita-citaku dan sekaligus impianku yang semenjak aku SMA aku bangun diin..

DINA
Lalu apa salahnya kamu untuk sementara ini kamu jalankan dulu kuliahmu samapai kamu selesai..dan…(langsung dipotong)

DEDI
Alah….sudah-sudah aku muak mendengar ocehanmu itu.din, kamu perlu tahu aku bukan kamu dan kamu bukan aku, jadi kita jalani sendiri-sendiri saja. jelas

DINA
Kok kamu kaya gitu sih, akutuh Cuma ngingetin kamu ded

DEDI
Aku ga perlu diingetin…lebih baik kamu ingetin diri kamu sendiri

DINA
(Emosi dina benar-benar meledak)
Baik ternyata orang-orang benar, ternyata kamu memang keras kepala egois maunya menang sendiri, tidak mau memikirkan perasaan orang lain. Baik, baik aku pergi aku ga bakal peduli lagi ama kamu (akhirnya dina berlalu meninggalkan dedi) dan satu hal lagi ded bahwa yang menentukan hidupmu nantinya adalah bukan kamu sendiri, tapi ada yang lebih berhak, karna kita hanya bisa berusaha.dan itu pun perlu bantuan orang lain, inget itu ded inget

DEDI
Ala….. pergi saja sana. Aku ga perlu nasehat-nasehat orang lain ga perlu, aku ga perlu(sambil tertawa keras lalu akhirnya menagis sambil mngacak-ngacak ruangan di sekitarnya)

Cut to

Dina pergi meninggalkan kamar kosan dedi dengan perasaan berkecamuk dan juga deraian air mata. Dina menencap gas motornya dengan kencang sekali. Diperjalanan dina terbayang-bayang kejadian yang baru saja terjadi. Dina merasa tidak percaya kenapa dedi bisa berkata demikian. Ketika dina sedang terlarut dalam lamunannya tiba-tiba dari arah yang berlawanan ada sebuah motor dengan brkecepatan kencang melaju kearah dina. Dan dinapun tidak sempat untuk mengontrol kendaraannya yang akhirnya dina menabrak sebuah pohon yang ada di sekitar jalan. Kecelakaanpun terjadi.
Kejadian itu berbarengan dengan lewatnya teman kos dedi yang melintas di daerah sekitar. Lalu dia menghampiri dina yang sudah dikrumuni orang, setelah dia tahu bahwa itu dina (pacarnya dedi) dia langsung memberi tahu dedi.

INT. KOSAN DEDI - DAY
Dedi yang sedang melamun kaget dengan kabar yang baru saja di terimanya. Dan diapun langsung cabut ke tempat kejadian.

EXT. TMPAT KEJADIAN - DAY
Dedi langsung loncat dari motor dan langsung menuju kekurumunan dan langsung memeluk dina erat-erat sambil menangis histeris. Lalu dina dibawa ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan speda motor.

Cut to

EXT. SOME WHERE / PADANG RUMPUT/ ILALANG – DAY
Dedi berlari sekuat tenaga dan juga penuh emosi melewati padang ilalang dia berteriak histeris
DEDI
Kenapa semua ini terjadi padaku, kenapa begitu banyak prsoalan yang aku hadapi kenapa,kenapa. Ada apa dengana aku…ada apa, kenaqpa aku terlahir dalam keadaan begini, apakah kau sengaja mmbuat aku begini hah, apakah sengaja ??!!!!
(lama kmudian teman dedi berada tepat dibelakang dedi sambil mmgang pundak dedi)

TEMAN KOS
Sudah lah ded jangan terlalu difikirkan, semua orang juga pasti selalu mendapatkan persoalan, yang penting kita selalu ikhlas menerimanya
(Dedi hanya bisa tersenyum sambil mencucurkan air mata). Kamu mau pulang ?!!(dedi hanya menggeleng) kalau begitu aku pulang duluan yah. (dedi menganguk)

Cut to


EXT. JALAN/LORONG – SORE/MALAM
Dedi berjalan sempoyongan dengan raut wajah yang kusut dan terdapat sebotol minuman di tangannya, ketika ia berjalan tanpa sengaja dia melewati dua orang preman yang sedang asik main kartu dan dedi pun muntah pas dihadapan mereka. Karena mereka tidak terima, mereka pun menghampiri dedi, dedi dalam kadaan setengah sadar melihat bahwa glagat mereka tidak baik dan akhinya dedipun memutuskan untuk berlari. Dan terjadilah saling kejar-kjaran diantara mereka, dedipun berhasil bersembunyi namun ketika kluar dari tempat persembunyiannya, lalu dari arab blakang kepala dedi dipukul dengan botol minuman yang akhirnya dedi dipukuli habis-habisan oleh kedua orang tersebut hingga babak belur. Setelah mereka puas memukuli dedi mereka menegambil dompet yang ada di saku belakang celana dedi lalu diapun di tinggalkan
Begitu saja. Dedipun dalam keadaan setengah sadar dia berjalan tertatih-tatih mencari tempat untuk merasakan sakitnya itu. Lama dia melamun didalam lamunannya selalu terbersit kata-kata Dina dan juga ayahnya..lalu diapun triak penuh penyesalan



EXT.TMPAT KEJADIAN - MORNING
Dedi terbangun dari tidurnya sambil merasakan sakit bekas luka semalam. Lalu dia berjalan pulang ke kosnya.

Cut to

INT. KOSAN – DAY
Dedi pulang dalam keadaan memar-memar. Teman dedi hanya memperhatikan saja dan dedi pun berlalu kekamarnya..
Ketika dedi sedang asik dengan lukanya tiba-tiba ada suara ketukan pintu dari luar

TEMAN KOS
Di.. boleh aku masuk (dedi hanya menganguk saja)
kamu kenapa di memar-memar begini (dedi hanya tersenyum sambil menahan sakait yang dideritanya)
biar aku Bantu.
Di aku tau apa yang kamu selama ini rasakan, ya selama ini aku selalu memperhatikan gerak gerikmu dan juga sering memperhatikan pembicaraanmu ketika kita sedang mengobrol-ngobrol. Yah berat memang menghadapi hidup ini. Kalau tanpa ilmunya kadang-kadang kita merasa dipermainkan dan kadang-kadang juga kita merasa beruntung hidup di dunia ini, yang penting kita tau dulu apa kepentingan yang harus kita utamakan demi hidup ini dan juga demi masa depan karena memang hidup ini adalah sebuah pilihan, ketika kamu melangkah ya itulah tujuanmu lanjutkan jangan pernah merasa ragu akan langkahmu dan yang paling penting langkah mu itu harus disertai niat dan juga motifasi ok. (dedi hanya mngaguk saja) ya udah sekarang kamu istirahat. Aku mau kerja dulu.. (teman kos dedi berlalu meninggalkan dedi)




SEMINGGU KMUDIAN

EXT. KAMPUS – DAY
Dina bersama-temannya keluar dari ruangan kuliah sambil brcanda-brcanda.

TEMAN I
Din aku salut sama kamu din

DINA
Salut kenapa

TEMAN I
Ya salut aja ternyata kalau aku piker-pikir trenyata kamu termasuk orang yang ya…boleh dikatakn kuat lah dan juga setia..
(dina hanya tersenyum sambil malu-malu)

DINA
Maksud loh…(sambil menyubit )

TEMAN I
Ya…..kalau akau dah digituin ama pacarku mungkin aku putusin dia, terus nyari lagi deh.


DINA
Ih…..dah deh jangan ngomongin itu terus dari tadi ngomongin itu aja. Bosen ah..
(tiba-tiba datang temen III dngan tiba-tiba)

TEMAN III
Eh kemana aja luh gue cariin..

DINA
Emang ada apa nyariin aku..so..peenting luh

TEMAN I
Iya sosoan kamu

TEMAN III
Ye….gue nyariin luh mang ada yang gue mau sampein..din ! gue mau ngasih tahu kalau pangeran luh ada di kantin lagi ngopi….(dian terdiam sejenak merasa dag dig dug) ye… malah ngelamun. Udah sana (akhirnya dengan malau-malu dan juga di dorong-dorong ama siteman III) ayo…..(akhirnya mereka ke kekantin Cuma si teman I yang ga ikut). Kamu ga ikut.

TEMAN I
Nanti aku nyusul

TEMAN III
Ya udeah kita duluan ok man..

TEMAN I
Yoi….(sambil memandangi si dina pergi dia menggumam) dina..dina kamu udah cantik, pinter, setia lagi ko kamu bisa mau sama si DEDi yang ga karuan itu.ah…kalau mang dah nasib ya..(dia tarik nafas dalam-dalam) coba kamu suka ama aku..pasti…..kamu ga perlu mencucurkan airmata..aku akan buat kamu bahagia din…din..(akhirnya dia menyadarkan diri dari lamunannya itu. Dan akhirnya dia pergi)

CUT TO


EXT. KANTIN KAMPUS - DAY
Dedi sedang menikmati makanan dan juga minumannya, tiba-tiba dari arah belakang teman-teman dedi datang dan langsung menyerbu dedi.

TEMAN III
Woy… kemana aja luh dah lama ga keliatan

TEMAN II
Biasa man kalau dah sukses tuh lupa sama yang di bawah (dedi hanya tersenyum saja)

TEMAN II
Bo dibagi-bagi hasilnya, jangan dimakan sendirian aja

TEMAN III
WEY BRO…. kita punya kejutan buat luh (dedi keheranan)
DEDI
Kejutan apa…ah ngaco aja kamu

TEMAN III
Ye…. Dibilangin ga prcaya, ya udah sekarang luh balikin muka luh ke belakang, luh bakal kaget

DEDI
Wah… pasti kamu ngerjain aku kan

TEMAN Ii
Beh… da percaya, awas jangan nyesel loh
(Ketika dedi melihat kebelakang dia terheran-heran karena yang dilihatnya tidak lain adalah dina kekasih dedi)

DEDI
Dina…..(heran dan juga terkejut pokoke campur baur aja,es campur kali)
Kamu….kamu…dah sembuh. (dedi tidak bisa berkata-kata lagi saking bahagianya)
Dan dina pun hanya tersenyum tambah malu-malu)

DINA
Iya…kamu…kamu..lagi ngapaian (sambil malu-malu)

TEMEN III
Beh…..dah tau ko nanya, ya iyalah orang lagi makan. Grogi ya he…hee..(dina mencubit pinggang Teman II)

TEMAN III
Aduh……he…he..ya udah kita cabut deh. Ayo man.(teman-teman dedi mninggalkan mereka berdua. (Dedi dan dina pun terlarut dalam kegmbiraan)

DEDI
Din …!! Kamu kabarnya giamana

DINA
Aku dah sembuh ko

DEDI
OH IYA kamu ga apa-apa kan (saking groginya, dina hanya tersenyum saja)

DINA
Iyah…

DEDI
Oh….iya din aku…aku..
Aku minta maaf sama kamu atas kejadian yang itu, aku merasa percaya diri dengan kemampuanku sendiri dan aku juga aku memang terlalu egois ga pernah mau ngertiin orang lain. Kamu memang benar din bahwa tidak selamanya kita bisa berhasil dengan satu pilihan saja tetapi mungkin ada pilihan yang lain yang bisa kita gunakan. Aku baru mengerti din..kamu……maukan memaafkan aku (dina tertegun sejenak terus mengiyakan dengan tersenyum, akhirnya mereka berpelukan sambil mencucurkan air mata kebahagiaan lalu mereka berdua pergi ke kosnya dina)

Cut to

EXT. KOS DINA - DAY
Mereka telah sampai di kosnya dina

DINA
Kamu ga masuk dulu ded
DEDI
Lain kali aja yah, lebih baik kamu istirahat aja dulu kan beru sembuh iyakan (dina mengiyakan sambil tersenyum simpul)
Ya udah aku balik dulu yah, ingat loh jaga kesehatan ok.(dedi sambil mengecup kening dina).

Cut to


EXT. WARKOP - DAY
Dedi keliatannya sedang menunggu seseorang, ternyata benar orang yang ditunggunya itu adalah tman kosnya, mereka akhirnya membuka percakapan dengan memesan secangkir kopi.

DEDI
Sebelumnya aku minta maaf, karena menyita waktu abang.

TEMAN KOS
Ah….nyantai aja lagi, lagian aku sekarang ga ada kegiatan ko. Ok
DEDI
Begini bang !!aku mau sedikit curhat ama abang, mungkin abang bertanya-tanya kenapa harus ama aku, alasannya karena abang sudah aku anggap sebagai kakaku sendiri dan juga abang dimataku merupakan orang yang benar-benar semangat, prinsipil, enak di ajak ngobrol dan juga banyak pengalamannya.

TEMAN KOS
Ah biasa aja kok, ya udah kalau kamu percaya sama saya monggo kalau tidak juga ya wajar.

DEDI
Begini bang, akutuh bingung dengan kehidupanku sendiri, aku tuh ga tau apa yang mesti aku lakukan demi hidupku khususnya demi masa depanku. Di satu pihak orang tua ku menuntut aku untuk selalu focus kepada kuliahku karena mereka pikir dengan mendapatkan ijazah masa depan bisa cerah, tapi di lain pihak aku tertarik dengan kegiatan di luar kuliahku yang menurut aku ituh bisa aku jadikan sebagai Bantu loncatan untuk masa depanku dan juga cita-citaku, namun ketika aku bercerita kepada orang tua ku khususnya bapak, mereka selalu berlainan pendapat denganku, simpelnya mereka itu tidak setuju dan juga tidak mendukung dengan kgiatan yang sekarang aku jalani. Karena pikir apa yang bisa didapatkan dari kegiatan itu palilng Cuma bergaul dengan orang-orang yang ga becus…disitulah bang aku mrasa pusing sekaligus jengkl pokoknya campur baur . Kadang-kadang terlintas dipikiranku untuk meengakhiri hidup ini bang…

TEMAN KOS
Ded..!! ya dulu juga akupun sama seperti dirimu itu, penuh kegundahan penuh kebimbangan dan juga penuh rasa bersalah, tapi ya …memang bahwa hidup ini memang adalah sebuah pilihan yang benar-benar harus kita pertimbangkan secara masak-masak apalagi demi masa depan dan juga cita-cita. Tetapi itu tidak besar kemungkinan kita menjalanankan kedua pilihan tersebut, kalau kita bisa memenejnya dengan baik, dan ingat juga ketika kita menjalankan dua pilihan tersebut kita harus bisa memprioritaskan pilihan mana yang ingin di capai tetapi tidak meninggalkan pilihan yang lainnya. Dan mengenai orang tua berkata itu ya… ! sebenarnya kedua orang tua kita berkata demikian karena mereka peduli dengan kita, sayang dengan kita dan mereka sebenarnya tidak salah juga, karna dengan memakan bangku kuliahan kita bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan juga dihargai oleh orang lain, tapi…. itu tergantung dengan kitanya. Intinya itu kita kembali pada diri kita masing-masing, ketika kita hanya bisa satu pilihan , ya… tekunilah, buktikanlah bahwa pilihan itu adalah pilihan untuk hidup dan juga untuk mimpi. Sekarang kamu renungkan kembali, pertimbangkan kembali secara masak-masak, jangan sampai kamu salah langkah ded. Dan ingat juga ded ketika kita memilih satu pilihan maupun lebih dari satu pilihan, pasti banyak sekali halangan dan juga rintanagan yang mesti kita hadapi di depan, karena memilih itu tidak semudah kita membalikan telapak tangan. Kuncinya kamu punya niat, semangat, motivasi dan juga mimpi ok. Dan satu hal lagi ingat pepatah;ORA ET LABORA:..Oh…iya dan satu lagi jangan pernah coba-coba untuk brfikiran yang bukan-bukan karna semua prmasalahan pasti bamyak jalan keluarnya ok

Cut to


INT. RUMAH KEDIAMAN ORANG TUA DEDI – NIGHT

IBU
Pak ! ibu baru saja mendapat SMS dari dedy, katanya dia tetap pada pilihannya, dia tetap memilih kgiatannya itu, apapun yang terjadi,

BAPAK
Hah……..anak itu memang keras kepala, tidak mau menuruti nasehat orang tua (diam sejenak). Bu…! Kasih tau sama dia terserah dia mau menjalani hidupnya bagaimana…asalkan hal itu positif dan di usahakan kuliahnya jalan terus, harus sampai selesai.
(raut wajah ibu yang tadinya muram, berbalik menjadi aga riang)

IBU
Iya pak..!

(Dan akhirnya ibu segera memberitahu hal itu kepada dedi, dan dedi pun merasa senang dengan kabar itu, dan langsung membalas telpon ibunya ; iya bu dedi akan selesaikan kuliah dedi tapi dedi akan tetap memprioritaskan pilihan dedi. Terimakasih ya..bu)

THE END

HIDUP AKAN TERASA ENAK KETIKA BATIN KITA TERPUSKAN, TANPA KEKANGAN, TANPA TELUNJUK ORANG LAIN. DAN apalah arti MATERI TANPA KEPUASAN BATIN JABATAN TANPA TANGGUNG JAWAB APALAH ARTINYA. JANGAN PERNAH MERASA BANGGA KETIKA BISA HIDUP TANPA MENIKMATI PROSESNYA…..

SAY NOT TO KEMUNAFIKAN, SAY NOT TO PENJILATAN, JAUHI NARKOBA DEKATI WARIA.HEHEHE……:p

(dedi berjalan di barngi kata-kata dan juga credit title)


LUKMAN HAKIM
Yogyakarta 2007

No comments:

Back To Top