Header Ads

Sunday, July 8, 2012

Pelepasan Prajurit TNI Berlangsung Haru

Foto Romi.Suasana pelepasan keberangkatan prajurit TNI

Pangdam: NKRI Harga Mati 

 Suasana haru menyelimuti pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu, saat melepas 650 prajurit TNI-AD/Satgas 144 Jaya Yudha, Korem 041 garuda Mas (Gamas) Minggu (6/7) sekitar pukul 14.00 WIB. Air mata para istri, anak dan orang tua yang ikut mengantar hingga ke Pelabuhan Pulau Baai tidak tertahankan lagi. Tumpah bersama lambaian tangan, seiring berjalannya kapal yang membawa 650 prajurit TNI-AD dalam rangka membela merah putih ini. Sebelum berangkat, tangis balita pecah digendongan ayahnya. Seperti doa, berharap agar kembali ke kampung halaman dengan selamat. Anak dan istri memeluk erat bapak dan suaminya. Ke 650 Prajurit TNI tersebut dibawah Dayon 144/Jaya Yudha Letkol.Inf Tri Haksoro akan berada Papua Barat selama 6 bulan dalam rangka mengamankan daerah perbatasan.



Mereka, Ke 650 prajurit itu diberangkatkan ke perbatasan Republik Indonesia (RI) dengan Papua Nugini. Secara resmi dilepas oleh Pangdam II Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Nugroho Widyotomo. Turut hadir, Plt Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah, Danrem 041/Gamas Sofwat Nasution, Wakapolda Kombes Pol Drs Yohanas Bernardus Gebana Prasetiyawan, Kajati Bengkulu H Pudji Basuki Setijono dan pejabat FKPD Bengkulu lainnya.

 Ke 650 prajurit ini berangkat menggunakan KRI Tanjung Kambani-971, yang akan singgah terlebih dahulu di Semarang menjembut 650 prajurit TNI dari Batalyon 418, yang juga akan betugas di Papua. Disana, pajurit TNI kembali dilepas oleh Panglima TNI. Diperkirakan merka baru tiba di Papau dua minggu kedepan. Pangdam Mayor Jenderal TNI Nugroho Widyotomo mengatakan, pajurit itu nantinya akan ditempatkan di 10 pos-pos perbatasan selama 6 bulan. Tugas operasi tersebut merupakan tugas yang sangat membanggakan dan rutin dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI, setiap personil harus punya semangat. "Kehadiaran mereka di wilayah perbatasan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakt sekitar dan harapan saya mereka melaksanakan tugas dengan baik," kata Pangdam.

Selain itu juga, jendral bintang dua ini mengingatkan agar prajutit TNi berhati-hati dalam bertugas. Karena ada kelompok-kelompok baik internal atau eksternal yang selalu mencari-cari kesalahan TNI yang bertugas di wilayah perbataan. "Saya sampaikan kepada mereka, agar melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan selalu waspada. Saat ini sangat rawan sekali, apapun yang dilakukan oleh TNI, sering diekspos oleh pihak-pihak tertentu yang merusak nama baik TNI. Karena itu, harus melaksanakan tugas dengan baik, saya yakin mereka bisa melakukan hal itu," terang Pangdam.

Ancaman selama bertugas di Papua ada Gerakan Sparatis OPM (Organisasi Papua Merdeka), tetapi yang perlu diketahui bahwa sebagaimana ditegaskan oleh presiden, Papua adalah sah di bawah Indonesia dan diakui oleh PBB. "Kalau sekarang ada yang mempertanyakan prosesnya, sudah dilaksanakan secara internasional, bahwa Papua adalah bagian dari NKRI," katanya, seraya mengatakan pada prinsipnya TNI sangat cinta damai, tapi untuk NKRI adalah harga mati.(RPP)

No comments:

Back To Top