Header Ads

Sunday, August 8, 2010

Berjalan Kaki Puluhan Kilo, Bercita-Cita Punya Gudang Sendiri


TIDAK banyak orang seusia Kori (31), yang mau melakukan perkerjaan seperti apa yang dikerjakan oleh kori. Laki-laki asal Lubuk Linggau itu berkerja sebagai pembeli barang bekas, keliling kota curup bahkan hingga ke Simpang Bukit Kaba yang jaraknya puluhan kilo meter dengan berjalan kaki.

Dikatakan oleh Kori, hal itu dilakukannya demi menghidupi keluarganya dan memang memang Kori tidak ingin berkerja dengan orang lain yang menurutnya terlalu banyak aturan. Sedangkan sebagai pengumpul barang bekas, dirinya bisa berkerja dengan bebas dan mendapatkan hasil yang lumayan. Dalam sehari Kori bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 35 ribu per hari. Dibandingkan oleh Kori, jika dirinya harus berkerja sebagai pelayan Toko, mungkin dalam sebulan penghasilannya tidak sebanyak dengan apa yang didapatkan oleh Kori. "Saya berkerja mulai dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, dapat Rp 35 ribu per hari. Kalau saya menjadi penjaga dengan waktu yang sama mungkin tidak sama hasilnya," jelas Kori seraya mengatakan bahwa dirinya memang tidak bisa tahan medapatkan omelan dari bos. Jika memang sedang beruntung dirinya bisa mendapatkan penghasil lebih dari Rp 35 ribu per hari.

Sebelum penjadi pengumpul barang bekas, kori adalah seorang petani di daerah Lubuk Linggau, kemudian mencoba merantau ke Kota Curup mencoba mengadu nasib merubah hidupnya. Kori yang saat ini sudah memili seorang putra itu, memiliki cita-cita yakni mempunyai gudang sendiri. "Saya punya cita-cita memiliki gudang sendiri, dan saya tahu hal itu tidak mudah butuh proses dan perjuangan yang keras," imbuh Kori. Seperti di ceritakannya pemiliki gudang yang dia kenal di daerah Lubuk Linggau juga berawal seperti dirinya. "Mumpung saya masih muda, apapun akan saya kerjakan yang penting halal. Tidak perlu gengsian," cetusnya. Kori ternyata sangat memahami, untuk meraih sukses itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi perlu kerja keras.

Diam-diam Kori sering mengamati orang-orang disekitarnya, yang sebenarnya memiliki kekurangan secara fisik tapi masih mau berkerja keras. Kori sering melihat orang yang cacat secara fisik, namun masih mau berkerja, seperti menjadi penjual rokok keliling yang dilihatnya, secara fisik tidak sesempurna dirinya. "Dia aja yang seperti itu masih mau berkerja keras, mengapa saya yang diberika kesempurnaan secara fisik oleh Tuhan tidak mau berkerja, kan lucu," ujar pria warga Talang Rimbo Baru itu.

Barang-barang bekas milik masyarakat seperti, kardus bekas, seng bekas, kertas berkas dan sebagainya di beli kori dengan harga Rp 600-700/Kg. Dan dijual olehnya kepada pemilik gudang seharga Rp 1000/Kg. "Yang penting saya saat ini berkerja keras, dan halal sehingga cita-cita saya tercapai," demikian Kori.(Iman)

Diterbitkan RPP (Radar Pat Petulai) JPNN

No comments:

Back To Top