Header Ads

Monday, September 8, 2008

Kisah Sang Badut

Malang nian nasib.
Tertawa, gembira walau duka
Demi keriaan insan dirundung gundah.

“Hati gembira bila kau tertawa
Itulah obat hati yang luka
Walau sakit ini harus tertahan”.

*****
Inilah kisah sang badut
Berjalan sunyi di awang-awang
Tak boleh berduka
Demi keriaan insan dirundung gundah.

Badut hanya untuk tawa
Bila tidak, kau tak ada
Menyingkirlah...

Badut harus inovatif,
Bila tidak, kau tak ada,
Bersiaplah setiap waktu.

Badut hanya di butuhkan ketika butuh saja.

*****
Malang nian nasib.
Tertawa, gembira walau duka
Demi keriaan insan dirundung gundah.

Tapi, aku cukup bahagia.

Yogya, 2008

No comments:

Back To Top